Sejarah Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
termasuk rumpun bahasa-bahasa Anglo-Frisia pada cabang barat bahasa-bahasa
Jerman, dan merupakan sebuah bahasa subfamili dari bahasa-bahasa Indo-Eropa.
Bahasa Inggris hampir mendekati
bahasa Frisia, sedikit lebih luas dari bahasa Netherlandic (Belanda –Flemish)
dan dialek Jerman tingkat rendah (Plattdeutsch), serta jauh dari bahasa Jerman
Modern tingkat tinggi.
Kosa Kata Bahasa Inggris
Kosa kata bahasa
Inggris telah mengalami peningkatan selama lebih dari 1500 tahun
perkembangannya. Kamus bahasa Inggris yang hampir mendekati lengkap, Oxford
English Dictionary (edisi kedua, 20 edisi, 1989), memuat lebih dari 600.000
kata, termasuk ungkapan-ungkapan yang sudah kuno dan pengucapan-pengucapan yang
b
Mungkin kamus ini
adalah kamus bahasa Inggris yang berisikan kosa kata lebih dari 1 juta kata,
termasuk ungkapan kasar dan berbagai ekspressi logat serta istilah-istilah
tekhnik dan ilmiyah, yang banyak di antaranya hanya muncul dalam pemakaiannya
setelah pertengahan abad ke-20.
Kosakata bahasa
Inggris lebih meluas dibanding kosa kata bahasa lain di dunia, namun demikian
beberapa bahasa – bahasa Cina, misalnya – memiliki sebuah kapasitas penyusunan
kata yang serupa dengan bahasa Inggris.
Secara luas,
penyerapan terus menerus dari setiap bahasa pokok, khususnya dari bahasa Latin,
bahasa Yunani, dan beberapa bahasa Skandinavia, serta dari banyak bahasa-bahasa
tak terkenal, memperbanyak kata-kata dalam kosa kata bahasa Inggris. Selain
itu, banyak proses telah menjadikan penciptaan banyak kata-kata baru
sebagaimana penetapan pola-pola baru untuk perkembangan lebih lanjut.
Di antara proses ini
adalah onomatopoeia, atau peniruan suara-suara alam, seperti
terbentuknya kata burp (sendawa) dan clink
(menyentuhkan dua ujung gelas); affiksasi, atau penambahan prefiks dan suffiks,
salah satunya seperti mis- dan –ness, atau menyerap seperti ex- dan –ist;
kombinasi bagian-bagian kata, seperti dalam brunch, membentuk
beberapa bagian dari breakfast dan lunch; bentuk bebas dari percampuran,
seperti bonehead dan down pour; bentuk awal
kembali (back formation), atau pembentukan kata dari kata yang telah ada
terlebih dulu, bentuk-bentuk yang mendorong terbentuknya kata-kata terakhir,
yang diambil dari bentuk terdahulu – contohnya, to jell, dibentuk
dari jelly; dan perubahan fungsional, atau penggunaan dari salah
satu bentuk ungkapan sebagai satu kata yang dianggap kata lainnya, misalnya,
kata benda shower digunakan sebagai kata kerja, to
shower.
Proses-proses tersebut
yang mungkin telah menambahkan banyak sekali kata adalah affiksasi dan
khususnya perubahan fungsional, yang difasilitasi oleh keanehan struktur kebahasaan
yang dimiliki bahasa Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar